Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Cinta Karena Allah

Lumrah jika manusia selalu berbicara tentang cinta, sebab, tanpa cinta, jangankan, saya, Anda, dunia, dan seisinya pun tak akan wujud tanpanya. Ibnul Qayyem dalam "Al-Jawab Al-Kafi Liman Sa'ala 'an Dawa' Asy-Syafi" menulis, Pergerakan alam semesta berpangkal pada cinta. Begitu pula, kehidupan setelah kematian yang dalam diskursus teologis disebut akhirat akan bermuara kepada satu kata, yaitu cinta. Karena cinta, sehingga alam akhirat yang terdiri dari dua tempat, surga dan neraka tercipta. Agama mengajarkan bahwa para pegiat cinta karena Allah adalah manusia-manusia saleh yang kelak akan mendapatkan surga. Manusia saleh adalah yang selalu taat menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya karena didasari rasa cinta yang mendalam pada tuntunan agama.   Cinta itulah yang selalu mewujud dalam aktifitas sehari-hari, bahkan, saling mencintai antarsesama manusia pun karena Allah. Dalam sebuah riwayat kitab shahih Bukhari-Muslim bahwa ada tuju

Indonesia Membangun Kemandirian Ekonomi

Kemandirian ekonomi telah menjadi satu kesicayaan atau tuntutan yang harus segera diwujudkan oleh bangsa Indonesia. Salah satu karakteristik bangsa yang ideal adalah bangsa yang mandiri. Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu berdiri sendiri tanpa bergantung dengan orang lain. Bangsa yang mandiri tidak meminta, tidak menunggu dan tidak berharap uluran tangan orang lain. Gagasan dan realisasi dalam membangun kemandirian ekonomi Indonesia sampai kini memang masih jauh panggang dari api. Karsa untuk membangkitkan kemandirian itu kerap terhalang tembok tebal kekuasaan. Baik itu kekuasaan yang berasal dari dalam negeri (internal), kekuasaan ekonomi-politik neoliberalisme (eksternal), ataupun penggabungan dari keduanya. Penguasaan perekonomian bangsa terjajah diukur dari lima indikator, yaitu Pertama, kepemilikan sumberdaya, produksi dan distribusi. Kedua, bagaimana suatu bangsa memenuhi kebutuhan sektor pangan, energi, keuangan dan infrastruktur. Ketiga, pasar domestik untuk kebutuhan p